Pemulung Ini Hidup Dengan Sendirian. Saat Meninggal Banyak Mobil Mewah Di Depan Rumahnya. Ternyata...



Diceritakan. Dari kecil Hadi sudah menjadi anak yatim piatu yang tumbuh sebatang kara. Lantaran dari kecil dia juga tidak bersekolah akhirnya dia tidak memiliki kemampuan apapun sehingga dia tidak memiliki pekerjaan. Dengan latar belakang seperti itu, cita-cita untuk memiliki istri dan anak sepertinya harus dia kubur dalam-dalam.

Hadi hanya bekerja sebagai pengumpul sampah dan setiap hari ia selalu berkeliling kota untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada. Hingga suatu hari, naas baginya, Hadi ditabrak mobil dan kecelakaan itu menyebabkan kakinya menjadi cacat.

Akibat kecelakaan tersebut, Hadi merasa Tuhan tidak adil. Mengapa semua ini harus menimpanya? Mengapa hanya kesulitan yang ada dalam hidupnya? Dia merasa frustasi dan ingin mati saja. Untungnya ada salah satu pegawai rumah sakit yang menyemangati Hadi dan akhirnya setelah keluar dari rumah sakit, dia kembali mengumpulkan sampah.

Setiap hari Hadi rajin mengumpulkan sampah, pelan-pelan dia juga mulai bisa mengumpulkan uang. Teman-temannya heran karena mereka pikir Hadi tidak akan menikah, dia tidak memiliki tanggungan apapun, lalu untuk apa Hadi bekerja dari pagi sampai malam begitu giatnya? Bahkan dia juga tidak memakai uangnya untuk membeli baju atau makanan. Ketika teman-temannya bertanya, dia hanya diam saja.


Tahun berlalu begitu cepat, sekarang Hadi sudah menjadi seorang kakek, banyak pemulung muda yang berkata padanya, "Kakek Hadi, kakek sudah tua, kata ayahku dari dulu kakek begitu giat bekerja, tapi kakek tidak pernah membelanjakan uang kakek, jadi uang itu untuk apa, Kek?"

Mendengar perkataan ini, Hadi tetap saja diam seribu kata dan tidak mempedulikan orang itu.

Hingga suatu saat, di usianya yang 88 tahun, Hadi pun meninggal dunia. Saat para tetangga ingin melayat ke rumahnya, mereka sangat terkejut karena di depan rumah Hadi terparkir banyak mobil mewah.

Para tetangga berpikir, mobil siapa ini? Bukankah Hadi tidak memiliki keluarga, mengapa begitu banyak orang yang datang melayat?

Selidik punya selidik, ternyata selama ini Hadi sudah membantu anak-anak di yayasan panti asuhan dan dia menggunakan uangnya untuk mengurus anak-anak tersebut. Setelah tumbuh dewasa, anak-anak tersebut mulai bekerja dan berhasil sehingga beberapa di antaranya bisa membeli mobil mewah.

Semua anak asuh Hadi sengaja datang untuk melayat dan mengantar Hadi ke tempat peristirahatan yang terakhir, mereka ingin ayah angkat mereka dapat beristirahat dengan tenang. Hadi juga sudah mendonasikan semua uangnya ke yayasan panti asuhan. Setelah itu, para tetangga pun tidak kuasa menahan tangis.

Sahabat. Hadi cuma sekelumit adalah orang yang tulus menghadapi segala rintangan dalam hidupnya, bahkan dalam kesulitannya pun dia masih rela membantu orang lain.


Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.

Sumber: cerpen.co.id dengan analisis pribadi

Sumber Artikle Pusat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Ini Selalu Rangking 23. Tapi Saat Semua Raport Dibuka, Hal Mengejutkan Terungkap..

Tergiur Dengan Uang 6 Miliar Wanita Ini Relakan Suaminya Selingkuh Dengan Janda, Akhirnya Dia Menyesal...

Ibu Ini Masak Batu Karna Anaknya Kelaparan. Bukan Umar, Tetapi Pria Ini Yang Datang...