Untuk Bisa Makan, Nenek Terpaksa Duduk Didepan Pintu Minimarket. Ternyata Ini Yang Dilakukannya....

-


Ketika seseorang hidup sebatang kara tentu begitu mudah untuk memenuhi kebutuhan harian. Bukan hanya tentang pakaian ataupun tempat tinggal. Kisah inilah yang terjadi pada nenek Suhada. Perempuan tua tersebut setiap harinya duduk didepan Indomaret atau didepan Pintu ATM.

Namun wanita tua ini bukan mengemis sebab setiap kali dia diberi uang menolak dan hanya mengucapkan terimakasih.


Dia setiap harinya berada di Ruko penancangan di samping hotel Le Dian. Walaupun ia kekurangan ternyata tidak mau meminta-minta melainkan memungut botol-botol bekas maupun plastik bekas yang terbuang.

Ia bukan seperti orang-orang diluar sana, dimana badannya sehat malah mengemis. Kemauannya berusaha membuat dirinya tetap mensyukuri nikmat hidupnya. Sehat menjadi bagian luar biasa bagi dirinya.


Betapa kita perlu belajar pada nenek Suhada, agar bisa makan dia memang duduk tetapi bukan mengemis melainkan menunggu sampah plastik yang bisa kumpulkan kemudian akan dijual kembali untuk makan sehari-hari.


Perlu kita belajar tentang nikmat hidup selama ini. Bukan jumlah hartanya saja melainkan nikmat segalanya yang Allah titipkan bagi diri agar senantiasa mensyukuri bukan mengeluh dan meminta belas kasihan orang.

Sumber: Tribunnews.com

Sumber Artikel Pusat

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Ini Selalu Rangking 23. Tapi Saat Semua Raport Dibuka, Hal Mengejutkan Terungkap..

-
Gambar
Alkisah. Seorang ayah bercerita tentang anaknya. Di kelasnya ada 25 orang murid dan setiap kenaikan kelas, anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua, sang ayah merasa panggilan ini kurang enak didengar, namun anehnya si anak tidak merasa keberatan dengan panggilan ini. Suatu ketika pada sebuah acara keluarga, kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Tapi anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan sehingga hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya. Lantaran didesak, akhirnya dia pun menjawab, “Kalau aku sudah dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main.” Semua yang
Baca selengkapnya

Tergiur Dengan Uang 6 Miliar Wanita Ini Relakan Suaminya Selingkuh Dengan Janda, Akhirnya Dia Menyesal...

-
Gambar
Harta benda terkadang membuat seseorang menjadi lupa. Akibat harta benda akhirnya cinta yang di bangun selama beberapa tahun lamanya harus kandas. Hal tersebut sebagian besar terjadi lantaran ia tergiur oleh harta benda hingga membuatnya tidak sabar menanti dan menunggu hingga ia mampu. Kejadian rusaknya rumah tangga yang disebabkan karena adanya orang kedua mungkin sudah banyak terjadi. Namun rusaknya rumah tangga bisa pula disebabkan oleh karena adanya faktor ketidak sabaran salah satu pasangan yang disebabkan oleh harta benda. Hal ini seperti yang terjadi pada seorang wanita yang telah menikah dengan suaminya. Bosan karena suaminya tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia pun memaksa suaminya mencari uang. Suami yang mendengarnya hanya bisa sabar dan berusaha, namun apalah daya ia tetap tidak mampu juga. Terus menerus menderita karena harta, akhirnya sang istri mengamuk hingga melecehkan suaminya dan berkata, "Pergilah sana walaupun selingkuh dengan janda pun
Baca selengkapnya

Ibu Ini Masak Batu Karna Anaknya Kelaparan. Bukan Umar, Tetapi Pria Ini Yang Datang...

-
Gambar
Sahabat UCers, kita tentu tak asing dengan kisah seorang ibu merebus batu untuk menenteramkan anaknya dari kelaparan, seperti terjadi pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab. Ternyata kejadian tersebut, terulang pula di masa ini. Tepatnya di sebuah desa kecil di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Beberapa tahun lalu, pasangan suami istri Andun Suherman (45) dan Iyah (33), masih hidup di gubuk reyot dengan himpitan ekonomi yang kian menggila. Ketika anak-anak mereka merintih tak sanggup menahan lapar. Iyah berpikir keras untuk memenuhi keinginan anaknya. Dia lantas mengambil sebuah batu dan merebusnya. Lalu dia mengatakan kepada anaknya sedang memasak telur. Anaknya pun senang. Namun saat menunggu, mereka akhirnya terlelap dan lupa dengan rasa lapar. Akhirnya, kabar menyedihkan itu sampai kepada Kapolres Cianjur saat itu, AKBP Asep Guntur Rahayu. Mendengar hal tersebut, Asep tak tinggal diam, ia mencari tahu langsung kondisi Andun dan Iyah beserta anak-anak me
Baca selengkapnya